Simposium ASAFI Rekomendasikan Filsafat Masuk Mata Pelajaran SMTA

FU.UINSGD-Gelaran Simposium Nasional oleh Asosiasi Aqidah dan Filsafat Islam  (ASAFI) yang dihadiri 72 Program Studi (Prodi) Aqidah dan Filsafat Islam se-Indonesia di Bandung,18-20 September 2024. Merumuskan beberapa gagasan salah satunya merekomendasikan ke Kemendikbud dan Kemenag mata pelajaran filsafat masuk di tingkat SMTA ( SMA/Madarasah Aliyah) negeri dan swasta.
Ketua Umum ASAFI, Dr.Kholid Al-Walid, M.Ag mengatakan pihaknya ingin menawarkan pada Kementrian Agama  dan Kemendikbud untuk menjadikan kebijakan bahwa pelajaran filsafat atau pengenalan filsafat bisa diajarkan sejak SMA atau Madrasah Aliyah.
“Tentu saja ini sejalan dengan arahan pemerintah untuk melakukan moderasi beragama,bahwa dengan kita mengajarkan pola berpikir kritis atau rasional tingking, dengan melakukan pendekatan seperti itu, tentu bisa menangkal paham paham radikal. Sebab,terungkap dari hasil penelitian bahwa sasaran paham radikal masuk pada Tingkat SMTA (SMA/MA).Dikarnakan  mereka belum sampai kepada berpikir yang kritis.” Ungkap Kholid saat memberikan sambutan pada Simposium ASAFI di Hotel Jayakarta, Dago-Bandung, Rabu-Kamis, 18-20 September 2024.

Ditegaskan Kholid,Ketika ini diajarkan dasar berfilsafat dan cara berfikir kritis “ kita insya allah kedepan tidak mengkhawatirkan karena sudah ada konsep pada pikiran mereka tentang filsafat. Karena sebelumnya mereka hampir tidak mengenal tentang konsep filsafat.

Kholid berharap pelajaran filsafat masuk pada kebijakan pemerintah sejalan dengan moderasi beragama yang dibangun pemerintah sekaligus menagkal paham -paham radikal. Sebab, apabila gagasan ini masuk kebijakan pemerintah, pihaknya sudah menyiapkan SDM- SDM untuk merumuskan tentang konsep, kurikulum, dan silabusnya
“ Kita harus dukung dan dorong agar bisa masuk,jika persiapan sudah cukup, kita harus bergerak, karena ini merupakan peluang sekaligus tantangan yang menarik yang harus kita selesaikan dengan baik.” terangnya.
Kholid berharap dengan ASAFI dapat mengembangkan Prodi AFI pada posisi yang kita harapkan, tidak lagi pada posisi marginal, tetapi sejatinya bahwa jantungnya UIN itu adalah Ushuluddin dan jantung nya Ushuludin itu adalah Aqidan dan filsafat Islam.
Kita juga berupaya terus untuk dapat  mengembangkan kurikulum yang lebih menguatkan kita, serta seluruh dosen AFI bisa diberi ruang menulis dijurnal nasional maupun internasional.

Dekan FU Prof.Dr.Wahyudin Darmalaksana, M.Ag, mengapresiasi acara simposium nasional ASAFI sekaligus mengucapkan selamat datang kepada semua tamu anggota yang telah hadir di acara keren ini.
“Saya sangat optimis dengan prodi AFI ini, satu hal, bahwa saya hari ini tidak melihat nilai inti yang diperankan dalam bidang atau aspek-aspek, saya tidak menyebutnya etika dan moral, saya mencoba menggunakan istilah lain yaitu nilai inti atau nilai utama yang harus diperankan, . Semoga AFI  bisa mendapatkan arah dan kebijakan bagaimana kita bisa memerankan nilai nilai inti yang diperlukan di PTKIN atau PTKI.” harap Dekan.

Hal senada dikatakan wakil ketua ASAFI, Dr.Muhlas, M.Hum, ia  mendukung keputusana ASAFI salah satunya merekomendasikan mata pelajaran berkhas filsafat, apakah itu filsafat atau sejarah filsafat atau logika. Tentunya tujuannya untuk memberikan ilmu berpikir yang benar dan lurus kepada para cendekia kedepan.Sehingga dengan diperkenalkannya pengantar filsafat mereka berpikir kritis, rasional dan bersikap moderat.
“Dengan bekal tersebut, mereka akar berpikir kritis terhadap apapun yang mereka temukan, merek tidak akan mudah untuk didoktrinasi oleh paham-paham radikal.” pungkasnya***

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top