(16/12/2024)fu.uinsgdbdg-
Ketua Program studi Agama-Agama (SAA), Fakultas Ushuluddin, UIN SGD Bandung Dr.Ilim Abdul Halim, M.Ag mendorong kepada semua lulusan SAA mempunyai kompetensi yang mengarah kepada Tiga bidang yaitu sebagai Analis Sosial Keagamaan, Asisten Peneliti, dan Pelayan Sosial Keagamaan.
“ Semua lulusan SAA apapun profesinya harus dapat memberikan kompetensi,sehingga tetap memberi kemampuan ketika terjun ke masyarakat menjadi Analis Sosial Keagamaan, Asisten Peneliti, dan Pelayan Sosial Keagamaan” ujar Ilim saat menjadi narasumber dalam kegiatan MOKSA
(Masa Orientasi Keluarga Studi Agama-Agama) “ Damai di Hati, Damai di Kampus” yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Jurusan Studi Agama-Agama di Aula lantai I, Gedung FU, Jumat, 13 Desember 2024. Kegiatan MOKSA menghadirkan Narasumber,Guru Besar Manajemen,Prof.Dr Lilis Suluastri, ( Ketua Prodi Manajemen FEBI)
Dalam kesempatan itu, Kaprodi menyambut baik sekaligus mengapresiasi kegiatan MOKSA karena masuk pada pembelajaran SAA. Ia pun mensosialisasikan profile SAA kepada mahasiswa terkait Sejarah berdirinya prodi SAA.
“ Sejak 1968 di SAA mahasiswa diajarkan mulai dari Sejarah hingga metodelogi pembelajaran yang beda dengan di pesantren atau SMTA” terang Ilim
Ia memaparkan di prodi SAA disediakan 73 mata kuliah dengan 178 SKS. Jadi dengan kegiatan yang digelar Himpunan Jurusan SAA mahsiswa bisa mengetahi dan memahami Bagaimana belajar di prodi SAA.
Ilim berharap mahasiswa bisa memahami tahap demi tahap belajar di SAA dari semester I hingga VIII, mahasiswa ditekankan untuk Fokus belajar serta mengubah kebiasan negatif sebelum masuk SAA, supaya lebih baik kedepnnya.
Lebih jauh Ia menyampaikan tentang latar belakang pembentukan SAA pada 1968 pada masa Orde Baru, dimana pada masa itu orintasi pada pembangunan nasional membutuhkan stabilitas nasional.Oleh sebab itu diperlukan situasi aman dan kondusif dengan terjaganya keharmonisan antara umat beragama, dan juga disampaikan metodelogi pembelajaran SAA itu ada 3 aspek yaitu pendekatan Keislaman belajar tentang Aqidah, Fiqh, Bahasa Arab, Sejarah,Peradaban dan Islam Tafsir Tasawuf)
Kedua,pendekatan Teoritis, belajar tentang Sosiologi Agama, Antropologi Agama, Filsafat Agama, Fenomenalogi Agama,Psikologi Agama, Agama dan Gender,Perbandingan agama,dan metodologi Penelitian Agama.
Ketiga, pendekatan relasi agama dengan institusi sosial lainnya seperti Agama dan Lingkungan, Agama dan Politik, Agama dan Ekonomi, Agama dan Pariwisata.Manajemen Solusi Konflik***