Gunakan Teori Ian G Barbour,  Ecep Ismail Ungkap Integrasi Agama dan Sains

FU.UINSGD-Wakil dekan I Fakultas Ushuluddin,UIN SGD Bandung Ecep Ismail, sukses mengukir dengan tinta emas dalam karir akademisnya meraih gelar DOKTOR Studi Ilmu Alquran dan Hadis dengan IPK 3,84 yudisium sangat memuaskan dalam Disertasi“ RELASI AL-QURAN DAN ALAM ( Studi Integrasi Sains dalam Tafsir Ilmi Kemenag RI ). Dalam sidang terbuka di lantai 4, Gedung pasca Sarjana, UIN SGD Bandung, Rabu,28 Agustus2024.

Dihadapan tim penguji, pria kelahiran 1971 ini, mampu dan bisa membuktikan dirinya sebagai akademisi sejati dengan menjawab, menjelaskan dan memaparkan semua pertanyaan yang diajukan  tim penguji. Ia juga secara rasional, logis dan argumentatif dapat mematahkan sekaligus meyakinkan para penguji.

Dalam Pemaparan karya ilmiahnya, Pria yang menjabat Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas Ushuludin, UIN SGD Bandung ini mengungkapkan bahwa perkembangan tafsir ilmi sejalan dengan perkembangan sains dan teknologi.

Menurutnya, alquran sebagai sebagai kalamullah dan alam sebagai khaliq Allah memiliki relasi saling melengkapi dan saling menguatkan. Tafsir Ilmi  kemenag RI disususn oleh sebuah tim yang terdiri para fakar tafsir dan pakar sains yang dipasilitasi oleh kemenag RI.

“ Upaya integrasi sains dalam tafsir ilmi oleh kedua pakar yang memiliki latarbelakng keilmuan yang berbeda menarik untuk di teliti baik secara metodelogi maupun kontruksi penafsirannya sebagai model integrasi agama dan sains.” ujarnya.

Dijelaskan, proses penelitian karya ilmiahnya meggunakan pendekatan kualitatif pada studi kepustakaan (Library Reseach) dengan menggunakan konten analisis. Sedangkan Teori yang digunakan adalah teori Ilmu Tafsir dan teori integrasi agama dan sains menurut Ian G.Barbour

Lebih jauh ia mengungkapkan, Tafsir Ilmi Kemenag RI merupakan tafsir Ilmi Maudlul (tematik) pertama yang disusun oleh tim syari dan tim kauni. Karakter tafsir Ilmi Kemeng RI mengintegrasikan temuan sains dengan tafsir alquran.

“ Ada tiga prinsip integrasi yang menjadi basis tafsir in yakni tapsir ilmi, sebagai salah satu pola integrasi agama dan sains, teologi sebagai basisi integrasi, dan tafsir ilmi sebagai upaya menghadirkan nilai nilai etika” terang Ecep.

Ditegaskan Ia, menurut teori Ian G Barbour, tafsir Ilmi kemenag RI cenderung berada dalam model independensi dan dialog. Perlu upaya serius untuk mencapai model nitegrasi. Upaya ini menghasilkan dua pendekatan model integrasi yaitu Theologi Natural dan Theologi Of Natural.

“ Tafsir Ilmi Kemenag RI berusaha menjelaskan bagaimana konsep-konsep ilmiah dapat ditemukan dalam tek suci dan bagaimana ajaran agama dapat memberikan perspektif teologis dan etis terhadap penemuan ilmiah.” jelas Pria beranak 3 ini.

Ditandaskan, Tafsir Ilmi Kemenag RI dipandang memiliki kebenaran korespondensi dan pragmatis. Tetapi secara koherensi dalam beberapa kasus terdapat ketidakonsistenan dalam prisip -prinsip tafsir.***

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top